Indonesia-Channel, BOGOR – Ratusan siswa siswi sekolah dasar (SD) dari berbagai sekolah se-Kota Bogor, belajar sejarah awal berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kegiatan Wisata Perjuangan, bagian dari rangkaian acara Festival Merah Putih 2025 yang dilangsungkan di Museum dan Monumen PETA, Jalan Jenderal Sudirman, Bogor Tengah, dari tanggal 19 sampai 21 Agustus 2025.
Staf Ahli Wali Kota Bogor, Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Agustian Syah yang hadir menutup kegiatan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Wisata Perjuangan yang menjadi bagian penting dari Festival Merah Putih 2025.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana rekreasi edukatif, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam menanamkan jiwa nasionalisme sejak dini. Wisata Perjuangan semacam ini menjadi sarana penting dalam membangun kecintaan terhadap tanah air serta memperkuat rasa nasionalisme generasi penerus bangsa.
“Melalui Wisata Perjuangan ini, kita ingin generasi muda khususnya anak-anak sekolah dasar mengenal para pahlawan bangsa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, mereka dapat lebih menghargai sejarah dan jasa para pejuang,” ungkap Agus, pada Kamis (21/8/2025).
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan konsep yang semakin inovatif dan format peserta yang lebih beragam.
“Semoga tahun depan kegiatan ini tetap terlaksana dengan format yang berbeda, sesuai masukan dari pihak museum. Ini penting agar anak-anak lebih mengenal tokoh bangsa seperti Jenderal Sudirman maupun pejuang lainnya yang selama ini hanya mereka dengar sekilas dari buku pelajaran,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Wisata Perjuangan Festival Merah Putih 2025 Frevi menuturkan, kegiatan tahun ini melibatkan partisipasi luar biasa dari para pelajar. Wisata Perjuangan dari Festival Merah Putih ini semakin menegaskan perannya sebagai wadah untuk menumbuhkan jiwa patriotisme sekaligus memperkuat semangat kebangsaan di kalangan generasi muda Kota Bogor.
“Kami mengikutsertakan tidak kurang dari 20 sekolah dasar, dengan masing-masing sekolah mengirimkan 50 siswa. Jadi, total ada sekitar 1.000 anak yang berpartisipasi dalam kegiatan wisata perjuangan tahun ini,” jelas Frevi.
Ia menambahkan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan kepada anak-anak tentang sejarah awal berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada masa sebelum kemerdekaan, tepatnya sejak tahun 1943, ketika cikal bakal TNI lahir dari tentara PETA.
“Harapannya, tahun depan peserta yang ikut bisa lebih banyak lagi, dengan isi kegiatan yang lebih kaya dan penuh pesan moral, sehingga anak-anak bukan hanya berwisata, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga tentang perjuangan bangsanya,” pungkas Frevi.