Indonesia-channel.com – SUKABUMI – Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menceritakan ketegasan Nabi Muhammad SAW menegakkan hukum pada istigasah akbar di area Alun-alun Kaum, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, hari terakhir pekan (9/2/2024).
Mahfud menceritakan ketika Nabi Muhammad didatangi keluarga Bani Makhzum yang memohon anaknya tak dihukum oleh sebab itu melakukan klepto. Jika sang anak dihukum akan memproduksi malu keluarganya.
Dalam ceritanya, beliau menyebutkan Bani Makhzum bersedia mengganti 10 kali lipat berapa pun yang mana dicuri anaknya. Hal itu dijalankan demi menghindari aib keluarga merek yang dimaksud terpandang, terhormat dan, kaya raya pada Madinah.
Nabi Muhammad kemudian merespons niat yang dimaksud dengan menerangkan hancurnya bangsa-bangsa lalu negara-negara besar masa lalu lantaran ketika ada orang kecil bersalah secara langsung dihukum. Tapi, ketika ada orang besar bersalah minta tidak ada dihukum.
Kemudian, Nabi Muhammad menyampaikan kalau negaramu ingin selamat tegakkan hukum dengan baik lantaran kalau hukum tak ditegakkan negaramu belaka menanti kehancurannya.
“Sehingga, Nabi lalu berkata demi Allah, jangankan cuma anaknya Bani Makhzum, anak saya sendiri belaka kalau mencuri saya potong tangannya. Siti Fatimah kalau mencuri saya potong tangannya,” ujar Mahfud.
Ketika hukum tiada ditegakkan negara ini belaka menanti kehancurannya seperti negara-negara kemudian negara-negara besar masa lalu.
Terkait itu, Mahfud mengingatkan apabila ingin memilih pemimpin, pilih ia yang tersebut bisa saja menyelamatkan Indonesia dari kehancuran membersihkan kleptokrasi. Pilih pemimpin yang mana adil serta yang mana mampu menegakkan hukum dengan benar.
“Karena kalau dari penegakan hukum dengan benar, misalnya korupsi dihapus kita dapat berapa, bagi ke rakyat untuk usaha, UMKM, petani, nelayan, orang miskin yang mana tiada bisa saja sekolah, yang digunakan tak punya uang,” kata Mahfud.
Dia mengingatkan cara mengatur pemerintah seperti itu sudah ada ada di Al-Qur’an dengan begitu rinci. Sayyidina Ali pernah mengumumkan negara-negara akan kuat jikalau diperintah dengan adil.
Apalagi beliau merasa telah berbagai kejadian pemerintah jatuh dikarenakan ketidakadilan. Karenanya, Mahfud menghadirkan warga memilih siapa pun yang dirasa mampu menegakkan hukum agar terhindar dari kleptokrasi.
“Mari kita, mumpung pilpres ini pilih pemimpin-pemimpin yang dimaksud benar. Siapa sajalah tak harus Ganjar-Mahfud,” ujar Mahfud.
Sumber : Sindo