Belajar AutoCAD, Siswa SMK Rasakan Dunia Industri Lebih Dekat

INDONESIA CHANNEL – 35 siswa SMK tampak serius menatap layar monitor, jari-jemari mereka cekatan mengikuti instruksi yang ditampilkan. Mereka sedang belajar mengoperasikan software gambar teknik dalam pelatihan yang digelar oleh Program Studi Teknik Mesin Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Kamis (18/9/2025).

Bagi sebagian besar siswa, pengalaman ini adalah kali pertama berkenalan langsung dengan perangkat lunak desain populer yang biasa digunakan di industri manufaktur dan teknik. “Awalnya bingung, takut salah klik,” ujar Richard Joe Martin, siswa kelas XI. “Tapi setelah dijelaskan pelan-pelan, saya jadi bisa bikin desain sederhana. Rasanya bangga sekali.”

Pelatihan bertajuk “Penguasaan Software Gambar untuk Meningkatkan Kualitas Desain Teknik” ini memang dirancang untuk mendekatkan siswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dibimbing oleh dosen dan mahasiswa UIKA, para peserta tidak hanya diperkenalkan teori, tetapi langsung praktik hingga menghasilkan desain dasar menggunakan AutoCAD.

Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Yuggo Afrianto memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang melibatkan para siswa. “Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat karena memberi pengalaman berharga sekaligus memotivasi generasi muda untuk terus mengembangkan diri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yuggo berharap kegiatan tersebut dapat dijadikan program berkelanjutan. “Kami mendorong para siswa untuk tidak berhenti belajar hanya sampai jenjang sekolah menengah, melainkan melanjutkan hingga ke perguruan tinggi agar mampu menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya.

Menurut Budi Hartono, Ketua Tim Pengabdian dari Prodi Teknik Mesin UIKA, tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan bekal yang aplikatif. “Potensi siswa SMK sangat besar. Dengan keterampilan digital seperti ini, mereka bisa lebih siap masuk ke dunia industri maupun melanjutkan ke jenjang berikutnya,” katanya.

Guru pendamping SMK Putra Pakuan, Muhamad Alifiansyah, melihat pelatihan ini sebagai pengalaman berharga. “Siswa kami mendapat kesempatan belajar langsung dari akademisi yang sehari-hari bergelut dengan bidang teknik. Ini bukan sekadar menambah pengetahuan, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri mereka,” ujarnya.

Bagi UIKA, kegiatan ini tidak hanya soal transfer ilmu. Ketua Program Studi Teknik Mesin, Roy Waluyo, menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memperkuat pendidikan vokasi. “UIKA berkomitmen membangun jembatan antara SMK dan dunia industri. Kami ingin memastikan lulusan vokasi tidak hanya cakap teori, tapi juga mahir praktik sesuai kebutuhan zaman,” ungkapnya.

Pelatihan ini juga disertai pemberian modul dan sertifikat bagi seluruh peserta. Lebih dari itu, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari kerja sama jangka panjang UIKA dengan sekolah mitra di Bogor.

Di akhir sesi, tampak senyum puas terpancar dari wajah para siswa. Bagi mereka, sehari penuh belajar software desain teknik bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah langkah kecil menuju masa depan. Seperti yang diungkap Richard, “Sekarang saya merasa lebih siap. Kalau nanti melamar kerja atau kuliah, saya sudah punya bekal yang bisa dibanggakan.”

Dengan semangat “Ilmu untuk Umat”, UIKA Bogor membuktikan bahwa pengabdian masyarakat dapat menghadirkan pengalaman belajar yang inspiratif, sekaligus membuka cakrawala baru bagi generasi muda untuk menatap masa depan dengan lebih percaya diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *