Indonesia-Channel, BOGOR – Ribuan pelari dari berbagai daerah berlari mengelilingi Sistem Satu Arah (SSA) Kebun Raya Bogor pada Jumat (29/8/2025) malam di event Merah Putih Night Run 2025. Event perdana yang digagas Papdoms Group bersama Festival Merah Putih (FMP) dan Botani Square itu sukses menarik 3.045 peserta. Menariknya, 70 persen peserta berasal dari luar Kota Bogor.
Project Manager Papdoms Group, Utha, mengatakan, event ini menjadi ruang kreatif sekaligus dorongan bagi sektor pariwisata di Kota Hujan. Peserta datang dari Malaysia, Kalimantan, Sukabumi, Bandung, Jabodetabek, hingga Sulawesi dan Sumatera.
“Konsep night run dipilih supaya peserta bisa menikmati suasana malam dengan pemandangan keindahan kota hujan di malam hari,” jelasnya.
Utha menyebut jarak lari sekitar 5 kilometer. Selain olahraga, peserta juga disuguhi hiburan home band, penampilan band lokal, dan DJ dari Bogor.
“Semua local heroes Bogor yang tampil karena tagline kami adalah Festival Merah Putih: Dari Bogor untuk Indonesia. Harapannya, ke depan lebih banyak elemen bisa berkolaborasi demi kemajuan Kota Bogor,” katanya.
Ketua Umum Festival Merah Putih 2025, Benyamin Mbooh, menambahkan, Merah Putih Night Run merupakan kolaborasi Festival Merah Putih dengan Papdoms, sekaligus dirangkaikan dengan anniversary Botani Square.
Kolaborasi ini adalah spirit Festival Merah Putih selain kebersamaan, dan gotong royong. “Malam ini spirit kami terbukti nyata. Peserta mencapai 3.000 orang, dengan 70 persen dari luar Bogor. Ini jelas berdampak positif untuk pariwisata,” ungkapnya.
Fun run terbuka untuk siapa saja, tidak hanya pelari profesional. Hal ini membuat banyak pendaftar, sehingga registrasi yang dibuka dua minggu langsung penuh.
“Bahkan di menit terakhir banyak yang minta tambahan slot, tapi tidak mungkin karena keterbatasan venue. Ini kali pertama FMP mengadakan Night Run. Insya Allah tahun depan akan ada lagi dengan konsep serupa, tapi lebih ditingkatkan kualitas dan skalanya,” beber Benyamin.
Sementara itu, General Manager Botani Square, Lanny Kuputri, menuturkan kegiatan ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga ajang kebersamaan lintas usia, budaya, dan latar belakang masyarakat. Kegiatan ini merangkul anak muda, orang tua, dan berbagai elemen masyarakat. Persatuan ini menggambarkan kekuatan Kota Bogor.
“Kami bangga bisa menjadi tuan rumah untuk event yang sifatnya mempererat kebersamaan, sekaligus mendorong ekonomi,” ujarnya.
Menurut Lanny, kondisi ekonomi sempat terpukul akibat pandemi dan krisis. Karena itu, pihaknya ingin menunjukkan optimisme lewat kegiatan bersama. Tiga elemen—Papdoms sebagai pelaksana, FMP sebagai penggerak komunitas, dan Botani Square sebagai tempat—bersatu menghadirkan event ini.
Hasilnya 70 persen peserta dari luar Bogor membuktikan kota ini bisa jadi magnet wisata sekaligus membuka peluang bisnis baru. “Melihat anak-anak muda dan keluarga bisa bahagia bersama di tengah kondisi dunia yang penuh tantangan, ini sudah luar biasa. Harapannya, tahun depan bisa kembali diadakan dengan kualitas lebih baik,” pungkasnya.










