Indonesia-channel.com – Untuk menarik perhatian para pemilih agar mencoblos, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bogor, melakukan cara unik pada saat pencoblosan. Berlokasi di TPS 02, dengan memakai area SDN 5 Pengadilan Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, TPS 02 ini, menghadirkan suasana sekolah dengan para petugas KPPS-nya mengenakan seragam pelajar putih abu-abu layaknya pelajar SMA. Tak hanya baju dan bawahan, mereka juga mengenakan aksesoris lengkap seperti dasi dan badge sekolah. Selain seragam SMA, petugas KPPS itu juga ada yang mengenakan seragam Pramuka lengkap dengan kacu merah putihnya.
Cara ini, rupanya cukup manjur. Terbukti warga antusias untuk ikut mencoblos. TPS 02 ini, bakal melayani 253 Daftar pemilih Tetap (DPT). Mereka merupakan warga yang tinggal di sekitar SDN Pengadilan 5, Kecamatan Bogor Tengah. Pihak KPPS sengaja memilih tema kostum anak sekolah demi mengundang minat pemilih untuk datang. Daerah Pabaton yang berdekatan dengan lokasi Pasar Anyar merupakan kawasan padat dengan aktivitas tinggi sehingga, harus dilakukan upaya untuk menarik perhatian warga.
Ketua KPPS 02, Dwi Ariesta Yudi Brata mengungkapkan, dirinya harus meminjam seragam sekolah anak tetangga demi bisa mengenakan seragam anak SMA. Langkah para petugas pemilihan ini ternyata cukup manjur, terbukti warga terlihat antusias memilih. “Lumayan ini Pak, harus pinjam seragam anak tetangga,” ungkap Dwi, Rabu (14/2/2024).
Salah seorang warga Pabaton, Iriawan (40) mengungkapkan, pemakaian seragam ala anak sekolah ini terasa lebih riang dan santai. Ia pun mengaku senang dengan suasana yang dihadirkan KPPS. “Iya ini menarik. Tadinya saya lihat kok anak-anak semua yang tugas, eh tahunya wajahnya sudah ada kerutan,” ungkapnya.
Terpisah, Lurah Pabaton, Evie Kurnianingsih mengatakan, hal itu dilakukan untuk menimbulkan kesan unik dan menarik. Ia ingin inovasi ini menggugah keinginan warga untuk menyoblos. Seragam sekolah dipilih dengan alasan menyesuaikan dengan tempat TPS yang berlokasi di SDN Pengadilan 5. “Sebetulnya warga sini agak susah karena kebanyakan non permanen. Mudah-mudahan dengan cara ini mengundang antusias warga dalam menyalurkan suaranya di Pemilu 2024,” ucapnya.
Evie mengatakan, sebetulnya para petugas KPPS berencana mengenakan seragam SD dan SMP juga, namun waktu yang mendesak membuat mereka hanya bisa mengenakan seragam SMA. “Selain seragam kami juga menghias TPS dengan ornamen-ornamen lain seperti caping yang digantung untuk memeriahkan suasana pemungutan suara,” tandasnya.












