Indonesia-channel.com – JAKARTA – Dari tiga pasangan calon presiden serta duta presiden (capres-cawapres) 2024, hanya sekali paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mana belum memenuhi undangan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi ). Padahal ada beberapa inisiatif yang diusung Prabowo-Gibran yang digunakan membahayakan lingkungan hidup.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Zenzi Suhadi di konferensi pers usai menerima kunjungan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo pada Kantor Walhi, Jakarta, Kamis (8/2/2024). Sebelumnya, Walhi mengundang tiga pasang capres-cawapres untuk mendiskusikan persoalan lingkungan yang tersebut perlu ditangani ketika mengatur Indonesia.
“Di konferensi orang muda 25 November lalu, kita undang ketiganya, tapi tidaklah hadir (Prabowo) lalu bukan ada komunikasi tidaklah lanjut dari timnya sampai hari ini,” kata Zenzi di tempat Markas Walhi, DKI Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
Zenzi menyayangkan sikap Prabowo-Gibran yang dimaksud tidaklah merespons undangan Walhi. Padahal, pada realitas juga kondisi mengenai lingkungan, paradigma yang mana diusung Prabowo perlu banyak koreksi.
“Dan kami anggap bukan mau mendapatkan masukan dari pihak yang menangani persoalan. Padahal menurut kami paradigma dan juga cara pikir 02 terhadap lingkungan berbahaya. Kenapa berbahaya lantaran tidak ada meng-address keadilan,” tuturnya.
Misalnya, kata Zenzi, persoalan 5.000 hektare lahan pada Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang dimaksud hak gunanya dimiliki Prabowo. Angka itu sangat timpang dengan tanah para petani yang mana seharusnya sanggup dikelola dengan baik apabila dikembalikan ke rakyat.
“Saya ambil contoh tanah itu saya rasa dikembalikan pada rakyat. Kalau mau meng-address lingkungan, negara kita itu tropis yang tersebut harus kita kembangkan,” ujarnya.
Selain itu, Zenzi juga menyinggung acara pengembangan lebih lanjut yang mana menjadi andalan pasangan Prabowo-Gibran, semata-mata berkutat perihal item ekstraktif seperti tambang dan juga sawit yang tersebut memberikan dampak lingkungan sangat besar. Padahal, proses pengolahan lebih lanjut yang dijalankan seharusnya sanggup menyasar rempah-rempah Indonesia yang tersebut miliki prospek besar. Namun, rempah pun tak pernah disinggung pasangan Prabowo-Gibran.
Sumber : Sindo